Saturday, 1 August 2015

Animalia Invertebrata

Animalia Invertebrata

Porifera
Contoh dari porivera adalah sponsa. Sponsa merupakan hawan yang hidup menempel pada suatu substrat di laut. Telah diketahui kira-kira 2500 spesies, ada beberapa yang hidup di air tawar, tetapi sebagian besar hidup di laut. Nama filum ini dari kenyataan bahwa tubuh porifera mempunyai pori-pori. Air beserta makanan masuk melalui pori kedalam rongga di dalam tubuh dari hewan akhirnya keluar melalui oskulum. Air yang telah disaring ini akan dibuang melalui oskulum. Tubuh sponsa terdiri dari dua lapisan sel, diantara kedua lapisan tersebut terdapat bagian yang tersusun dari bahan yang lunak disebut mesoglea. Sel-sel yang membentuk lapisan dalam mempunyai flagea, yang mengatur aliran sel-sel ini dapat ”menangkap” partikel makanan.
Bentuk sponsa ditentukan oleh kerangka tubuh. Kerangka tersusun dari spikula. Spikula tersebut dari sel-sel yang terdapat dalam mesoglea. Spikula tersusun dari silika atau kapur (kalsium karbonat). Beberapa sponsa tidak memiliki serabut-serabut yang lentur dari zat yang disebut spongin. Sponsa terdapat di perairan yang dangkal di daerah tropis. Bila sponsa diolah dapat digunakan untuk bahan atau alat pembersih.
Seperti yang kita ketahui suatu organisme yang melekat pada suatu subsurat, harus mempunyai cara untuk menyebar keturunannya ke tempat lain. Untuk tujuan itu sponsa menghasilkan larva kecil yang dapat ”berenang” dengan bebas. Larva tersebut memisahkan diri dari induknya dan setelah menemukan tempat hidup yang sesuai larva akan melekat disitu dan berkembang menjadi hewan dewasa.
Berdasar fosil porifera yang ditemukan menunjukkan bahwa sponsa adalah salah satu hewan yang pertama kali muncul di bumi. Tetapi tidak ada bukti bahwa ada hewan yang berkembang dari sponsa. Sponsa seakan-akan menempati suatu tempat yang agak unik dalam dunia hewan, oleh karena itu oleh bebrapa ahli taksonomi, porifera dimasukkan dalam suatu kelompok yang disebut parasoa.
Ciri-ciri umum
1. Sudah merupakan Metazoa (Metazoa tingkat rendah), (Metazoa = hewan bersel banyak, meta = banyak)
2. Dinding tubuhnya berpori-pori (maka disebut Porifera) dan sudah mempunyai sistem canol.
3. Dinding tubuhnya terdiri dari 2 lapis antara lain :
a.  Lapisan luar = epidermis
b.  Lapisan dalam
4. Tubuh dilengkapi kerangka yang berupa Spicula-spicula yang berasal  dari :
-   Kapur (Ca CO3)
-   Silicat (H9 Si3O2)
-   Campuran kapur + silikat
Kerangka tersebut terdapat didalam lapisan Mesogles.
5. Tempat hidup
-   Dilaut (kebanyakan)
-   Air tawar (beberapa)
Berdasarkan kerangka dalam tubuhnya maka porifera dibagi dalam 3 kelas :
1.   Class Calcarea
2.   Class Hexactinellida : Ordo : Hyelonema
3.   Class Desmospongiae
Berdasarkan sistem saluran / sistem canal maka porifera mempunyai 3 tipe :
1.   Tipe Ascon
Tanda-tanda :
-   Dinding tubuh tipis
-  Dilengkapi dengan canal yang langsung bermuara kedalam Spongocoel (rongga tubuh bagian tengah)
-   Dindingnya dilengkapi dengan Chodnocyte.
2. Tipe Sycon
Tanda-tanda :
-   Pada prinsipnya sama dengan Ascon tetapi
-   Dinding Spongacoel mengadakan pelekukan kearah epidermis sehingga membentuk :
a. Radial Canal
Yaitu canal-canal horizontal yang dindingnya dilengkapi dengan sel-sel leher (Choanocyle)
b. Incurent Canal
3. Tipe Leucon
Tanda-tanda :
Dinding tubuh dilengkapi dengan Musenchum / Mesagka yang tebal dan didalamnya terdapat sistim canal yang bercabang-cabang dan komplex.
Dimana pada suatu tempat sistim canal tersebut membulat dan membentuk rongga yang dindingnya dilengkapi dengan sel-sel leher (Chronocyte).
Dari ketiga tipe tersebut pada prinsipnya mempunyai lapisan dinding tubuh yang sama yaitu (dari luar ke dalam) :
1.  Epidermis, lap luar
Tersusun dari dermal epitelium
2.  Mesoglea / Mesenchym
Yaitu zat antara yang berupa gelatin
Pada mesoglea ini ditemukan antara lain :
a.  Porocyte
Terletak diantara / sekitar pori
b.  Scleroblast
Membentuk Spicula / kerangka yang terletak di antara pada Mesaglea.
Spongioblast menghasilkan spongi.
c.  Archeocyte
Merupakan sel Emoebocyte embryonal dan dapat membentuk sel lain
Misal : sel reproduktif.

3. Endodermis / lapisan dalam
Terdiri dari jajaran / lapisan sel leher / choenocyte
Cara makan :
-   Makanan berupa sisa organisme yang mati plankton
-  Makanan masuk kedalam tubuh melalui pori-pori makanan ini berikut bersama aliran air bisa disebabkan oleh aktifitas flagellum) melalui sistem canal, dan sampailah pada choanocyte.
-  Makanan tersebut ditampung oleh choanocyte (yang didalamnya berbentuk corong) dan kemudian dicernakan oleh choanocyte.
-  Makanan yang sudah dicerna kemudian ditransfer ke sel amoebacyte dan diedarkan keseluruh tubuh oleh sel amoebacyte ini.
- Sisa metabolisme dikeluarkan melalui sistem canal yang akhirnya dibuang melalui osculum.
-  Demikian pula cara pengambilan O2 dan pengeluaran CO2 juga melalui sistem canal secara diffusi.
Perkembang Biakan
1.  Asexual
a.   Membentuk kuncup
Kuncup tumbuh menjadi besar dan kemudian ada yang :
-   Lepas dari induknya dan menjadi Porifera baru.
-   Tetap melekat pada induknya sehingga membentuk koloni.
b.   Membentuk butir gemmulae
-   Butir gemmulae ini berasal dari sel archeocyte yang berada dalam Menaglea.
-  Kemudian butir gemmulae ini dibungkus dengan spicula sehingga menjadi resisten / tahan terhadap keadaan buruk) dan terbentuklah semacam cyste. Dengan demikian gemmulae ini tahan terhadap kekeringan
-  Jika kekeringan intuk Porifera akan pecah berhamburan tetapi butir gemmulae ini bis tetap tahan hidup.
-   Jika keadaan lingkungan baik maka gemmulae ini menjadi profera baru.

2.   Sexual
-   Ada yang hermaphrodite (sel kelamin terdapat pada satu individu)
- Ada yang sel kelaminnya terpisah pada individu yang berbeda ( ada alat kelamin ♂ dan ♀)
-  Baik ovum maupun spermatozoid berkembang dari sel-sel archeocyte yang ada dalam Mesenchym
- Sel kemudian akan tinggal dalam Mesenchyn yang nantinya akan dibuahi oleh spermatozoid.
-  Setelah terjadi pembuahan maka terjadilah zygot.
-  Zygot membelah lagi menjadi larva yang berbamtu getar dan disebut Ampheblastula.
- Amplibastula akan keluar dari induknya bersama aliran air melalui osculum dan untuk sementara waktu berenang-renang.
-  Jika sudah mendapat tempat perlekatan maka akan tumbuh menjadi Porifera baru.

Cnidaria
Cnidaria adalah sebuah filum yang terdiri atas sekitar 9.000 spesies hewan sederhana yang hanya ditemukan di perairan, kebanyakan lingkungan laut. Dari sudut etimologi, kata Cnidaria berasal dari bahasa Yunani "cnidos" yang berarti "jarum penyengat". Kemampuan menyengat cnidaria-lah yang merupakan asal nama mereka.Ciri khas Cnidaria adalah knidosit, yang merupakan sel terspesialisasi yang mereka pakai terutama untuk menangkap mangsa dan membela diri. Tubuh mereka terdiri atas mesoglea, suatu bahan tak hidup yang mirip jeli, terletak di antara dua lapisanepitelium yang biasanya setebal satu sel. Mereka memiliki dua bentuk tubuh dasar: medusa yang berenang dan polip yang sesil, keduanya simetris radial dengan mulut dikelilingi oleh tentakel berknidosit. Kedua bentuk tersebut mempunyai satu lubang jalan masuk yang berfungsi sebagaimulut maupun anus yang disebut manus serta rongga tubuh yang digunakan untuk mencerna makanan dan bernapas. Banyak cnidaria memproduksi koloni yang meruapakan organisme tunggal terdiri atas zooid mirip medusa atau mirip polip atau keduanya. Kegiatan cnidaria dikoordinasikan oleh jaring-jaring saraf tak terpusat serta reseptor sederhana. Beberapa Cubozoa dan Scyphozoayang berenang bebas memiliki indera penyeimbang statokista dan ada yang punya ropalia, suatu struktur pengindera kompleks yang dapat termasuk mata pembentuk citra dengan lensa dan retina yang sederhana. Semua cnidaria berkembangbiak secara seksual. Banyak cnidaria memiliki daur hidup yang rumit dengan tingkat perkembangan polip aseksual dan medusa seksual, namun beberapa tidak memiliki polip atau tidak memiliki medusa.
Dalam waktu lama, Cnidaria dikelompokkan dengan Ctenophora dalam filumCoelenterata, akan tetapi setelah lebih disadari perbedaan mereka menyebabkan mereka ditempatkan pada filum yang terpisah. Cnidaria diklasifikasikan menjadi empat kelompok utama:Anthozoa yang sesil terdiri dari anemon lautkoral, dan pena laut; serta Scyphozoa (ubur-ubur),Cubozoa (ubur-ubur kotak) dan Hydrozoa yang ketiganya perenang, kelompok beranekaragam yang termasuk cnidaria air tawar dan juga cnidaria laut, dan memiliki baik anggota yang sesil seperti Hydra dan perenang berkoloni seperti ubur-ubur kapal perang portugisStaurozoa baru-baru ini diakui sebagai satu kelas tersendiri dan bukan bagian kelompok Scyphozoa, dan ada perdebatan tentang apakah Myxozoa dan Polypodiozoa merupakan cnidaria atau lebih dekat pada bilateria(hewan yang lebih kompleks).

Banyak cnidaria memangsa organisme yang berukuran dari plankton hingga binatang yang berukuran beberapa kali lebih besar dari mereka sendiri, tetapi banyak dari mereka mendapatkan nutrisi dari alga endosimbiotik, dan ada yang bersifat parasit. Banyak cnidaria yang dimangsa oleh binatang lain termasuk bintang lautikan dan penyuTerumbu karang yang polipnya kaya akan alga endosimbiotik, menopang beberapa ekosistem paling produktif di dunia, dan melindungi vegetasi di daerah pasang-surut dan pada garis pantai dari arus yang kuat dan juga pasang air laut. Sementara koral terbatas hidup di air laut hangat dan dangkal, cnidaria lain hidup di laut dalam, dai lautan kutub dan di air tawar.
Fosil cnidaria telah ditemukan di bebatuan yang terbentuk 580 juta tahun lalu, dan fosil lain menunjukkan bahwa koral sudah ada tak lama sebelum 490 juta tahun lalu dan menjadi beranekaragam beberapa juta tahun kemudian. Fosil cnidaria yang tidak membuat struktur bermineral sangat jarang Ilmuwan saat ini berpikir bahwa cnidaria, ctenophora dan bilateria loebih dekat kekerabatannya dengan spons calcarea daripada dengan spons lain, dan bahwa anthozoa adalah "bibi" atau "saudara" evolusioner dari cnidaria lain, dan lebih berkerabat dekat dengan bulateria. Analisis baru-baru ini menyimpulkan bahwa cnidaria, meskipun dianggap lebih "primitif" dari bilateria, memiliki rentang gen yang besar.
Sengat ubur-ubur membunuh beberapa ratus orang pada abad ke 20 , dan ubur-ubur kotak lah yang terutama sekali berbahaya. Di pihak lain, beberapa ubur-ubur besar dianggap sebagai makanan enak di Asia timur dan selatan. terumbu karang telah lama dianggap penting secara ekonomi sebagai tempat memancing, pelindung bangunan di pantai dari arus dan pasang air laut, dan baru-baru ini sebagai pusat wisata. Namun, mereka rentan terhadap penangkapan ikan berlebih, pertambangan material bangunan, polusi, dan kerusakan akibat pariwisata.

Ctenophora
Platyhelminthes
Tubuhnya memipih badan berbentuk pita. Cacing ini simetris bilateral, mempunyai sisi kanan dan kiri, permukaan dorsal dan ventral, bagian anterior dan posterior. Tipe simetris semacam ini dikaitkan dengan gerakan yang aktif. Cacing pipih yang hidup di air tawar misalnya Plenaria, dapat bergerak cepat. Bila planaria berada pada permukaan substrat/tanah mengeluarkan lendir di bawah tubuhnya, dan bergerak maju di atas lendir ini menggerakkan silianya. Bila planaria berada di dalam air dapat berenang dengan cara menggerakkan tubuhnya seperti gelombang. Dengan demikian planaria dapat bergerak bebas sehingga dapat mencari makanan secara aktif.
Pada hewan yang simertis bilateral posisi organ indra memusat pada ujung anterior. Planaria memiliki alat penerima cahaya, peraba, dan reseptor getaran yang terdapat pada ujung anterior. Pemusatan alat-alat indra perasa dikepalanya disebut cephalization (sepalisasi). Makanan planaria masuk melalui mulut yang berada pada permukaan ventral dan akhirnya masuk ke dalam rongga gastrovaskuler. Meskipun bentuk rongga ini lebih berkembang daripada hydra, namun pada prinsipnya sama dengan alat pencernaan makanan hydra. Bahan-bahan yang tak tercerna masih tetap harus dikeluarkan lagi melalui mulut seperti hydra.
Tubuh planaria terdiri dari tiga lapisan embrional. Lapisan terluar disebut ekstoderm, lapisan dalam disebut endoderm. Endoderm membatasi rongga gastrovaskuler. Diantara ekstoderm dan endoderm terdapat lapisan mesoderm. Mesoderm terdiri dari jaringan ikat yang longgar. Pada mesoderm terdapat organ-organ misalnya organ kelamin jantan dan betina. Filum ini terdiri atas 6000 spesies yang digolongkan menjadi tiga kelas.
1.  kelas Turbellaria
Semua cacing berambut getar yang termasuk tubellaria hidup secara bebas. Sebagian besar hewan yang termasuk mempunyai susunan tubuh yang sederhana. Cacing-cacing ini dapat kita temukan pada tanah-tanah lembab dan juga di perairan baik asin maupun tawar.
2.  kelas Trematoda
Semua anggota kelas ini hidup secara parasit. Cacing menghisap makanan dari inang dengan mempergunakan batil penghisap yang terdapat di permukaan ventral. Kebanyakan larva dari cacing ynag termasuk termatroda hidup secara parasit. Inang yang ditumpangi larva berbeda dengan inang yang ditumpangi cacing dewasa. Inang dari larva biasanya siput-siputan. Cacing hati merupakan parasit yang berbahaya bagi domba dan lembu. Schistosoma dan cacing paru-paru merupakan parasit yang berbahaya bagi manusia yang hidup di daerah tropis.

Gambar : Siklus hidup cacing gilig

3.  kelas Cestoda
Cestoda atau cacing pita juga hidup secara parasit. Cacing pita dewasa hidup di dalam usus inang dan menghisap sari makanan. Bentuk Cestoda seperti pita terdiri dari untaian progtogled masing progtogled hidup sendiri. Untaian progtogled dapat mencapai panjang lebih dari 30 meter.
Dalam siklus hidupnya sebagian besar cacing pita membutuhkan dua atau lebih inang. Kalau daging yang mengandung cacing pita tidak dimasak sempurna kemudian termakan oleh orang, maka orang tersebut akan terserang cacing pita. Cacing pita tidak memiliki alat pencernaan dan indra. Dalam evolusi mungkin hewan ini hasil perkembangan dari cacing pita yang hidup secara bebas. Dalam proses perkembangannya, alat pencernaan dan alat indera tidak lagi sesuai dengan cara hidup parasit.

Penyakit Pada Manusia Akibat Cestoda
Nama Ilmiah
Tempat Infeksi
Distribusi
Diphylllobothrium latum
Small Intestine
Argentina, Europe, Japan, Siberia,
Great Lakes area USA
Taenia saginata
Small Intestine
Di seluruh dunia
Taenia solium
Small Intestine
Di seluruh dunia
Hymenolepis nana
Small Intestine
Di seluruh dunia

Nematoda
Cacing yang termasuk nematoda disebut gilik, karena tubuhnya panjang, gilik dan simetris bilateral. Hewan ini juga memiliki saluran pencernaan searah yang memanjang mulai dari mulut dan berakhir di anus. Antara saluran pencernaan dan dinding tubuh sebelah luar terdapat rongga yang disebut pseudocoel. Rongga ini berisi organ kelamin dan organ-organ lain yang berasal/diturunkan dari mesoderm. Cacing gilik mempunyai kelamin yang terpisah, jadi terdapat hewan jantan dan hewan betina. Meskipun sebagian besar nematoda besarnya tidak lebih dari ujung sebuah jarum, tetapi dapat dengan mudah dikenal karena gerakannya yang seperti cambuk. Tanah-tanah yang subur banyak dihuni hewan ini.
Sampai saat ini telah diketahui kira-kira 8000 spesies nematoda dan masih banyak yang belum diketahui. Nematoda tersebar di mana-mana. Nematoda dapat ditemukan di laut, air tawar, serta tanah. Banyak nematoda yang hidup secara parasit di tumbuhan atau di dalam tubuh hewan lain. Beberapa spesies nematoda hidup secara bebas. Yang paling merugikan manusia adalah cacing tambang. Hewan ini hidup di dalam usus manusia menghisap darah dan jaringan.
Bila terdapat terlalu banyak cacing tambang di dalam usus, menimbulkan gejala lemah, selalu ingin tidur. Orang dapat terkena infeksi cacing tambang bila tidak mengenakan alas kaki. Pada suatu saat cacing tambang Amerika yaitu Necator Americanus menjangkiti dua juta orang di bagian tenggara Amerika Serikat. Saat ini dengan adanya sanitasi yang baik dan pemakain sepatu telah banyak mengurangi infeksi oleh cacing ini.

Bagian tenggara Amerika Serikat bukan satu-satunya yang terkena infeksi Nematoda. Menurut beberapa perhitungan sekitar 27 juta orang di seluruh Amerika Serikat telah terinfeksi oleh Trichinella spiralis. Infeksi ini disebabkan oleh karena memakan makanan mentah atau daging babi yang dimasak setengah matang yang mengandung organisme ini.
Anak-anak seringkali terkena infeksi Nematoda jenis lain, misalnya Ascaris. Ascaris hidup dalam usus dan berkembang karena kebiasaan membuang kotoran sembarangan. Penyakit yang disebabkan Ascaris tidak berbahaya, mudah diobati. Anjing juga dapat terkena infeksi Ascaris. Cacing Filaria menyebabkan sakit kaki gajah (elephantiasis). Cacing ini ditemukan di daerah tropis. Ada spesies nematoda yang menyerang tumbuhan misalnya jeruk, tembakau, dan murbei. Parasit ini seringkali mematikan inangnya seketika, atau melemahkan kondisi inang sehingga memberi peluang kepada hama lain untuk menyerang.

Annelida
Annelida berasal dari kata annulus yang berarti cincin dan oidos yang berarti bentuk. Dari namanya, Annelida dapat disebut sebagai cacing yang bentuk tubuhnya bergelang-gelang atau disebut juga cacing gelang. Annelida dapat hidup di berbagai tempat, baik di air tawar, air laut, atau daratan. Umumnya hidup bebas, meskipun ada juga yang bersifat parasit. Cacing ini
Filum Annelida terdiri dari cacing berbuku-buku seperti cacing tanah. Perkembangan buku-buku badan ini memungkinkan adanya pembentukan fungsi yang berbeda dalam ruas badan (segmentasi) yang berbeda. Annelida memiliki coelom yang besar untuk mengakomodasi organ dalam yang lebih kompleks. Terdapat sekitar 12,000 jenis di laut, air tawar dan daratan, terbagi menjadi tiga kelas.
Annelida adalah hewan triploblastik yang sudah mempunyai rongga sejati sehingga disebut triploblastik selomata. Annelida memiliki sistem peredaran darah tertutup, dengan pembuluh darah memanjang sepanjang tubuhnya serta bercabang-cabang di setiap segmen. Annelida mempunyai bentuk tubuh simetri bilateral, dengan tubuh beruas-ruas dan dilapisi lapisan kutikula. Cacing ini terbagi sesuai dengan ruas-ruas tubuhnya dan satu sama lain dibatasi dengan sekat (septum). Meskipun demikian, antara ruas satu dan lainnya tetap berhubungan sehingga terlihat bentuk seperti cincin yang
terkoordinasi.Sistem saraf annelid terdiri dari sebuah otak yang terhubunga dengan
serabut saraf ventral, dengan sebuah ganglion di setiap segmen. Annelida memiliki sistem pencernaan yang lengkap termasuk faring, lambung, usus, dan kelenjar pencernaan.
Pengeluaran dengan nefridia di setiap segmen mengumpulkan zat sampah dari coelom dan mengekskresikannya keluar tubuh. Klasifikasi annelida :
a. Polychaeta
Kebanyakan Polychaeta hidup di laut serta memiliki parapodia dan setae. Parapodia adalah kaki seperti dayung (sirip) digunakan untuk berenang sekaligus bertindak sebagai alat pernafasan. Setae adalah bulu-bulu yang melekat pada parapodia, yang membantu polychaeta melekat pada substrat dan juga membantu mereka bergerak. Cacing kerang, seperti Nereis adalah pemangsa yang aktif. Banyak yang memiliki kepala yang berkembang baik, dengan rahang bagus, mata dan organ peraba lainnya.
b. Oligochaeta
Oligochaeta contohnya adalah cacing tanah, yang cenderung memiliki sedikit setae yang bergerombol secara langsung dari tubuhnya. Cacing tanah memiliki kepala atau parapodia yang kurang berkembang. Pergerakannya dengan gerak terkoordinasi dari otot-otot tubuh dibantu dengan setae. Cacing tanah tinggal dalam tanah lembab, karena badan yang lemnan digunakan untuk pertukaran udara. Cacing tanah adalah pemakan sampah yang mengekstraks sisa-sisa bahan organic dari tanaha yang dimakan. Faring berotot menarik makanan ke mulut, makanan yang sudah dicerna disimpan di tembolok lalu ke rempela. Sistem pembuangan (ekskresi) berupa tabung nephridia bergelung di setiap segmen dengan dua lubang; satu corong bersilia yang mengumpulkan cairan coelom, dan satu lainnya adalah lubang keluar tubuh. Antar dua lubang itu, tabung nephridia membuang zat sampah dari saluran peredaran darah. Darah merah bergerak ke arah dengan sebuah pembuluh darah dorsal dan dipompa oleh lima pasang jantung (lengkung aorta) menuju pembuluh ventral. Cacing tanah bersifat hermaphrodit, memilliki testis dengan saluran semen, dan ovarium dengan penerima semen. Perkawinan dilakukan dengan melibatkan dua cacing yang saling parallel dalam posisi berlawanan dan saling bertukar sperma. Setiap cacing memiliki klitellum yang mengeluarkan lendir, untuk melindungi sperma dan telur dari kekeringan.
c. Hirudinea
 Kelas Hirudinea contohnya lintah. Kebanyakan tinggal di air tawar, tetapai ada yang di laut atau daratan. Setiap gelang tubuh memiliki beberapa alur mendatar. Lintah memunculkan pengisap anterior kecil sekitar mulutnya dan pengisap posterior yang besar. Meskipun beberapa diantaranya adalah predator yang hidup bebas, kebanyakan adalah pemakan cairan. Pengisap darah dapat mencegah penggumpalan darah dengan zat hirudin yang dikeluarkan dari ludah.

Mollusca
      Mollusca berasal dari bahasa latin yaitu molluscus yang artinya lunak. Tubuh lunaknya itu dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang. Ada kurang dari 80.000 species yang termasuk kedalam filum ini. Molluska adalah golongan hewan yang bertubuh lunak tidak beruas dan tubuh dilindungi oleh satu atau lebih cangkang yang terbuat dari kapur (Kalsium karbonat). Cangkang ini dibentuk oleh lapisan dinding tubuh yang disebut mantel. Tubuhnya tersusun dari tiga lapisan embrional yaitu ekstoderm, mesoderm dan endoderm. Hewan ini memiliki coelem yang sempit. Sebagian besar moluska hidup di laut tetapi banyak juga yang hidup di air tawar bahkan beberapa hidup di darat. Filum ini dibagi menjadi 5 kelas.
Ciri-ciri Mollusca:
1.                 Merupakan hewan multiselular yang tidak mempunyai tulang belakang.
2.                 Habitatnya di ait maupun darat
3.                 Merupakan hewan triploblastik selomata.
4.                 Struktur tubuhnya simetri bilateral.
5.                 Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mantel.
6.                 Memiliki sistem syaraf berupa cincin syaraf
7.                 Organ ekskresi berupa nefridia
8.                 Memiliki radula (lidah bergigi)
9.                 Hidup secara heterotrof
10.             Reproduksi secara seksual
Ciri tubuh Mollusca
Molusca terdiri dari tiga bagian utama yaitu:
1.   Kaki
Kaki merupakan perpanjangan/penjuluran dari bagian Ventral tubuh yang berotot. Kaki berfungsi untuk bergerak. Pada sebagian mollusca kaki telah termodifikasi menjadi tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsa.
2.   Massa Visera
Massa viseral adalah bagian tubuh yang lunak dari mollusca. Di dalam massa viseral terdapat organ-organ seperti organ pencernaan, ekskresi, dan reproduksi. Massa viseral dilindungi oleh mantel.
3.   Mantel
Mantel adalah jaringan tebal yang melindungi massa viseral. Mantel membentuk suatu rongga yang disebut rongga mantel. Di dalam rongga mantel berisi cairan. Cairan tersebut adalah tempat lubang insang, lubang ekskresi dan anus.
Sitem syaraf Mollusca terdiri dari cincin syaraf. Sistem syaraf ini mengelilingi esofagus dengan serabut saraf yang menyebar. Sistem pencernaan mollusca sudah terbilang lengkap terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Mollusca juga memiliki lidah bergerigi yang berfungsi untuk melumatkan makanan. Lidah bergerigi itu disebut radula. Mollusca yang hidup di air bernafas dengan insang yang berada pada rongga mantel.
Mollusca hidup secara heterotrof dengan memakan organisme lain. Misalnya ganggan, ikan, ataupun mollusca lainnya.Mollusca hidup di air maupun di darat. Mollusca yang hidup di air contohnya sotong dan gurita. Sedangkan yang hidup di darat contohnya Siput. Mollusca bereproduksi secara seksual. pada umumnya organ reproduksi jantan dan betina pada umumnya terpisah pada individu lain (gonokoris). Namun, meski begitu jenis siput tertentu ada yang bersifat Hermafrodit. Fertilisasi dilakukan secara internal ataupun eksternal sehingga menghasilkan telur. Telur tersebut berkembang menjadi larva dan pada akhirnya akan menjadi mollusca dewasa.

Klasifikasi Mollusca
Berdasarkan bentuk, kedudukan kaki, cangkang, mantel, dan sistem syarafnya, Filum Mollusa terbagi menjadi lima kelas yaitu:
1.   Kelas Pelecypoda.
Kerang, tiram, simping termasuk dalam kelas ini. Hewan ini mempunyai dua buah cangkang yang melindungi tubuh (cangkang setangkup). Pelecypoda simetri billateral, tapi tidak dapat bergerak dengan cepat. Hewan ini bergerak dengan menjulur kan kaki otot yang besar melelui celah antara dua cangkang. Semua anggota kelas ini memperoleh makanan dengan menyaring makanan dari air yang masuk kedalam rongga mantel.
Pelecypoda dapat dimakan. Mutiara dihasilkan oleh species tertentu. Yang merugikan adalah teredo, yang dapat merusak dermaga dan perahu. Cangkang teredo dapat dipergunakan untuk mengebor bagian kayu yang terendam air laut.
2.  Kelas Gastropoda
Gastropoda merupakan kelas yang terbesar dari moluska. Siput dan siput tak bercanggkang termasuk dalam kelas ini. Siput bercanggkang tunggal dan spiral. Siput dewasa tidak menunjukan simetri bilateral tetapi larvanya simetri bilateral.
Gastropoda mempunyai lidah yang panjang dan sempit yang ditutupi deretan gigi kecil. Lidahnya disebut radula. Hewan ini mempunyai kepala dan dua pasang tentakel. Pada ujung tentakel terdapat mata. Sebagian besar spesies gastropoda hidup di laut tetapi beberapa hidup di air tawar bahkan ada yang hidup di darat. Yang hidup di darat bernafas dengan paru-paru. Siput tak bercangkang dapat ditemukan di laut dan di darat. Warna siput darat sederhana namun siput tak bercangkang yang hidup di laut kebanyakan berwarna menyolok dan indah.
Beberapa jenis gastropoda dapat dimakan. Kebanyakan siput laut memakan pelecypoda. Bekecot termasuk gastropoda yang merugikan pertanian. Berberapa siput merupakan inang perantara bagi cacing.
3.   Kelas Cepalophoda
Yang termasuk kelas ini misalnya gurita, cumi-cumi, dan nautilus.Hewan ini mempunyai kepala yang besar dan bermata sangat tajam. Pada kepala terdapat tangan-tangan (delapan pada gurita dan sepuluh pada cumi-cumi) yang berguna untuk pergerakan dan mencari mangsa. Mata cephalophoda dapat melihat dan berfungsi seperti vertebrata. Hanya Nautilus lah yang bercangkang. Cangkang cumi-cumi kecil berupa lempengan yang melekat pada mantel sedangkan gurita tidak bercangkang.
Cephalophoda merupakan anggota dari muluska. Chephalophoda juga termasuk hewan terbesar dari semua invertebrata. Pernah ditemukan gurita sepanjang 28 kaki dan cumi-cumi sepanjang 50 kaki. Cumi-cumi dapat bergerak sangat cepat dengan cara menyemprotkan air dari bawah mantelnya. Bila dalam bahaya cumi-cumi melarikan diri sambil menyemprotkan tinta berwarna hitam bersama-sama dengan air yang digunakan untuk bergerak dan cairan ini akan menghambat lawan. Gurita dan cumi-cumi dapat dimakan.
4.   Kelas Scaphopoda
Scaphopoda merupakan kelas terkecil dari moluska. Hewan ini mempunyai kebiasaan membenamkan diri di pasir pantai.
5.   Kelas Amphineura
Contoh hewan yang termasuk kelas ini adalah Chilton dan Neopilina. Chilton mirip siput tak bercangkang hidup di daerah pantai cangkangnya terdiri dari bebarapa (biasanya delapan lempengan yang tersusun secara tumpang tindih). Meskipun kelihatannya beruas-ruas tetapi organ dalamnya tidak. Neopilina disebut fosil hidup karena sebelum ditemukan pada tahun 1957 hewan ini dianggap sudah punah sejak jutaan tahun yang lalu. Moluska ini sangat menarik perhatian karena di samping memiliki sifat-sifat moluska bagian dalamnya beruas-ruas. Karena susunan yang beruas-ruas seperti Annelida dianggap bahwa annelida-annelida dan moluska mempunyai kerabat yang dekat.

Arthropoda
Arthropoda berasal dari bahasa Yunani, arthos yang artinya segmen/ruas dan poda yang artinya kaki. Jadi, Arthropoda adalah hewan berkaki ruas. Semua jenis hewan yang termasuk filum arthropoda memiliki tubuh dan kaki yang berruas-ruas. Tubuhnya tertutup dengan kitin sebagai rangka luarnya. Filum Arthropoda adalah filum yang paling besar dalam dunia hewan dan mencakup serangga, laba-laba, udang, lipan dan hewan mirip lainnya. Arthropoda adalah nama lain hewan berbuku-buku. Empat dari lima bagian dari spesies hewan adalah Arthropoda, dengan jumlah di atas satu juta spesies modern yang ditemukan dan rekor fosil yang mencapai awal Cambrian. Arthropoda biasa ditemukan di laut, air tawar, darat, dan lingkungan udara, serta termasuk berbagai bentuk simbiotis dan parasit. Hamper 90% dari seluruh jenis hewan yang diketahui orang adalah ArthropodaArthropoda dianggap berkerabat dekat dengan Annelida, contohnya adalah Peripetus di Afrika Selatan.
Sistem tubuh filum Arthropoda adalah:
1).     Pencernaan        : saluran  pencernaan dari mulut sampai anus.
2).    Pernapasan         : Insang pada hewan air dan trakea pada hewan darat. Tetapi sebagian besar bernapas dengan trakea. Udara masuk ke dalam system pernapasan melalui celah kecil yang disebut spirakel.Udang bernapas dengan insang, sedangkan laba-laba bernapas dengan paru-paru buku.
3).    Transport            : Peredaran darah terbuka. Jantung terletak di bagian tubuh atas yang memompa darah ke bagian dalam tubuh. Darah lalu kembali ke jantung secara difusi.
4).    Sistem saraf        : Jaringan saraf tetapi bukan otak dan kepala.
5).    Pengeluaran       : Sampah dikeluarkan melalui nefridia.
Beberapa ciri-ciri umum Arthropoda, antara lain sebagai berikut.
Anthropoda dapat dibagi menjadi 4 subfilum sebagai berikut:

A. Crustacea
Crustacea adalah suatu kelompok besar dari arthropoda, terdiri dari kurang lebih 52.000 spesies yang terdeskripsikan, dan biasanya dianggap sebagai suatu subfilum. Kelompok ini mencangkup hewan-hewan yang cukup dikenal seperti lobster, kepiting, udang, udang karang, serta teritip. Mayoritas merupakan hewan akuatik, hidup di air tawar atau laut, walaupun beberapa kelompok telah beradaptasi dengan kehidupan darat, seperti kepiting darat. Mayoritas dapat bebas bergerak, walaupun beberapa takson bersifat parasit dan hidup dengan menumpang pada inangnya.

Ciri-ciri crustacea adalah sebagai berikut:
1).    Tubuh crustacea bersegmen (beruas) dan terdiri atas sefalotoraks(kepala dan dada menjadi satu) serta abdomen (perut). Bagian anterior (ujung depan) tubuh besar dan lebih lebar, sedangkan posterior (ujung belakang)nya sempit.
2).    Pada bagian kepala terdapat beberapa alat mulut, yaitu:
2 pasang antenna,1 pasang mandibula untuk menggigit mangsanya,1 pasang maksila, 1 pasang maksilliped,
3).    Maksilla dan maksilliped berfungsi untuk menyaring makanan dan menghantarkan makanan ke mulut.
4).    Alat gerak berupa 5 pasang kaki (satu pasang setiap ruas pada abdomen) pada cephalothoraks dan berfungsi untuk berenang, merangkak atau menempel di dasar perairan.
5).    Tiap segmen tubuh ditutupi karapaks.
 Klasifikasi Crustacea adalah sebagai berikut:
Berdasarkan ukuran tubuhnya Crustacea dikelompokkan sebagai berikut:
1).     Entomostraca (udang tingkat rendah)
Hewan ini dikelompokan menjadi emapt ordo, yaitu:
a).     Branchiopoda
Contohnya: Daphnia pulex dan Asellus aquaticus.
b).    Ostracoda
Contoh: Cypris candida, Codona suburdana.
c).     Copecoda
Contoh: Argulus indicus, Cyclops.
d).    Cirripedia
Contoh: Lepas atau Bernakel, Sacculina.

2).    Malakostraca (udang tingkat tinggi)
Hewan ini kebanyakan hidup di laut, adapula yang hidup di air tawar. Tubuhnya terdiri atas sefalotoraks yaitu kepala dan dada yang bersatu serta perut (abdomen).
Hewan ini dikelompokan dalam tiga ordo, yaitu:
a).     Isopoda
b).    Stomatopoda
c).     Decapoda (si kaki sepuluh)
Beberapa contoh Decapoda berikut uraiannya, yaitu:
-          Udang
1.                 Penacus setiferus (udang windu),
2.                 Macrobrachium rasenbengi (udang galah),
3.                 Cambarus virillis (udang air tawar)
4.                 Panulirus versicolor (udang karang)
5.                 Palaemon carcinus (udang sotong)
-          Ketam
1.                 Portunus sexdentatus (kepiting)
2.                 Neptunus peligicus (rajungan) / Pagurus sp.
3.                 Scylla serrata (kepiting)
4.                 Birgus latro (ketam kenari)

B. Hexapoda / Insecta
Insekta memiliki beberapa ciri antara lain:
1).     Tubuh terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kaput (kepala), toraks ( dada), dan abodemen (perut).
2).    Memiliki sepasang kaki pada setiap segmen toraks, sehingga jumlah kakinya tiga pasang dan berfungsi untuk berjalan.
3).    Kebanyakan insekta memiliki sayap pada segmen kedua dan segmen ketiga di daerah dada, pada jenis lain sayapnya tereduksi bahkan ada yang tidak memiliki sayap.
4).    Makanan insekta ada yang berupa sisa organisme lain, ada yang hidup sebagai parasit dalam tubuh (tumbuhan, hewan bahkan manusia), serta bersimbiosis dengan organisme lain.
5).    Alat pernapasan insekta berupa trakea.
6).    Alat ekresi berupa tubulus malpighi yang terletak melekat pada bagian posterior saluran pencernaan.
7).    System sirkulasinay terbuka.
8).    Organ kelamin insekta berumah uda artinya insekta jantan dan insekta betina terpisah, alat kelaminnya terletak pada segmen terakhir dari abodemen.
9).    Fertilasi terjadi secara internal.
10). Insekta mengalami ekdisis pada tahap tertentu selama perkembangan hidupnya.
Pada perut insekta ada sebelas segmen, pada stadium embrio segmen ditemukan lengkap, tetapi pada bentuk dewasa segmen dibagian poeterior menjadi alat reproduksi. Abdomen dalam bentuk dewasa tidak berkaki tetapi ada stadium larva mempunyai kaki. Pada abdomen terdapat spirakel, yaitu lubang pernapasan yang menuju tabung trakea. Anatomi internal terdiri beberapa system organ yang kompleks, yaitu system pencernaan, system pernapasan, system sirkulasi, system peneluaran zat, dan system saraf.

C. Myriapoda
Myriapoda adalah gabungan dari kelas Chilopoda dan Diplopodadengan tubuh beruas-ruas dan setiap ruas mempunyai satu pasang atau dua pasang kaki. Tubuh dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu kepala dan abdomen (perut). Hewan ini banyak dijumpai di daerah tropis dengan habitat di darat terutama tempat yang benyak mengandung sampah, misalnya kebun dan di bawah batu-batuan.

Ciri-ciri Myriapoda
1). Tubuh bersegmen (beruas) tidak mempunyai dada jadi hanya kepala dan perut.
2). Pada setiap ruas perut terdapat satu pasang atau 2 pasang kaki.
3). Pada kepala terdapat 2 kelopak mata tunggal (ocellus), 1 pasang antena dan alat mulut.
4).  Susunan saraf tangga tali.
5).  System pernapasan dengan trakea. Mempunyai spirakel yang terdapat pada setiap ruas tubuhnya untuk keluar masuknya udara.
6).  System peredaran darah terbuka.
7).  Alat kelamin jantan dan betina terpisah, cara perkembangbiakan dengan cara bertelur.
8). Hidup di darat, misal di bawah batu, dalam tanah, humus atau tempat lembab lainnya.
Klasifikasi Myriapoda:
1). Kelas Chilopoda
Ciri-ciri Chilopoda:
1. Tubuh agak gepeng, terdiri atas kepala dan badan yang beruas-ruas (15 – 173 ruas). Tiap ruas memiliki satu pasang kaki, kecuali ruas (segmen) di belakang kepala dan dua segmen terakhirnya. Pada segmen di belakang kepala terdapat satu pasang “taring bisa” (maksiliped) yang berfungsi untuk membunuh mangsanya. Pada kepala terdapat sepasang antena panjang yang terdiri atas 12 segmen, dua kelompok mata tunggal dan mulut. Hewan ini memangsa hewan kecil berupa insecta, mollusca, cacing dan binatang kecil lainnya, sehingga bersifat karnivora.
2.  Alat pencernaan makanannnya sudah sempurna artinya dari mulut sampai anus. Alat ekskresi berupa dua buah saluran malphigi.
3. Respirasi (pernafasan) dengan trakea yang bercabang-cabang dengan lubang yang terbuka hamper pada setiap ruas.
4. Habitat (tempat hidup) di bawah batu-batuan/ timbunan tumbuhan yang telah membusuk. Kelas ini sering disebut Sentipede.
2). Kelas Diplopoda
Ciri-cirinya Diplopoda:
1. Tubuhnya berbentuk silindris dan beruas-ruas (25 – 100 segmen) terdiri atas kepala dan bahan. Setiap segmen (ruas) mempunyai dua pasang kaki, dan tidak mempunyai “taring bisa” (maksiliped). Pada ruas ke tujuh, satu atau kadua kaki mengalami modifikasi sebagai oragan kopulasi.
2. Pada kepala terdapat sepasang antena yang pendek, dua kelompok meta tunggal.
3. Hidup di tempat yang lembab dan gelap dan banyak mengandung tumbuhan yang telah membusuk.
4. Respirasi dengan trakea yang tidak bercabang.

D. Arachinida
Anggota Arachnida meliputi kalajenking, laba-laba, tungau atau caplak. Kebanyakan hewan ini bersifat parasit yang merugikan menusia, hewan dan tumbuhan. Archnida bersifat karnivora sekaligus prodator. Tempat hidupnya adalah di darat.
Ciri-ciri Arachnida :
1). Tubuh terbagi atas kepala-dada (sefalotoraks) dan perut yang dapat dibedakan dengan jelas, kecuali Acarina.
2). Pada bagian kepala-dada tidak terdapat antenna, tetapi mempunyai beberapa pasang mata tunggal, mulut, kelisera dan pedipalpus.
3).  Mempunyai 4 pasang kaki pada kepala-dada.
4).  Alat ekskresi dilengkapi dengan saluran malphigi dan kelenjar coxal.
5).    Alat pernapasan berupa trakea, paru-paru buku atau insang buku.
6).  Alat kelamin jantan dan betina terpisanh, lubang kelamin terbuka pada bagian anterior abdomen, pembuahan internal (di dalam).
7).    System saraf tangga tali dengan ganglia dorsal (otak) dan tali saraf ventral dengan pasangan-pasangan ganglia
8).    Alat mulut dan alat pencernaan makanan terutama disesuiakan untuk mengisap serta memiliki kelenjar racun.
9).    Habitat (tempat hidup) di darat, pada umumnya tetapi ada pula sebagai parasit.
a. Scorpionida
b. Arachnoida
Umumnya laba-laba mempunyai perut tidak beruas-ruas.
c. Aracina
Ciri khas yang terdapat pada tubuh hewan ini adalah tubuh tidak berbuku-buku, umumnya parasit pada burung dan mamalia termasuk manusia.
Arachnida bermanfaat untuk pengendalian populasi serangga terutama serangga hama. Akan tetapi hewan ini juga banyak merugikan manusia terutama hewan Acarina misalnya:
1.                 Caplak menyebabkan gatal atau kudis pada manusia
2.                 Psoroptes equi menyebabkan kudis pada ternak domba, kelinci, kuda.
Ododectes cynotis (tungau kudis telinga) menyerang anjinga dan kucing.

 Echinodermata
Yang termasuk dalam filum ini adalah sekelompok kecil hewan yang mirip ulat (misalnya genus Peripatus) hewan kecil terdapat di daerah tropis hidup di bawah batang-batang kayu yang rebah dan batuan. Hewan ini mempunyai sifat-sifat seperti arthropoda dan annelida. Susunan dinding tubuh, organ seks, pencernaan, organ pembuangan, sistem syaraf sentral, dan kaki-kakinya mirip dengan Nereis (annellida). Peripatus juga mirip anthropoda yaitu mempunyai cakar pada kakinya dan mempunyasistem peredaran darah terbuka.
Hewan ini bernafas dengan trakea. Trakea itu analog dengan trakea insecta. Keaadaan tersebut menguatkan dugaan bahwa peripatus mungkin merupakan keturunan yang sedikit berubah dari suatuhewan yang juga nenek moyang dari anthropoda dan annelida.
Filum ini mempunyai kira-kira 6.000 spesies yang semuanya hidup di laut. Bentuk dewasa simetris radial, tetapi larvanya simetris bilateral. Kulitnya memiliki duri-duri kecil. Tubuhnya ditopang oleh rangka yang berupa lempengan-lempengan zat kapur, tidak beruas. Hewan ini mempunyai sistem pembuluh air (sistem ambulakral). Air laut yang masuk ke sistem pembuluh air dapat dipergunakan untuk mengembangkan kaki ambulakral. Kaki ambulakral mempunyai penghisap pada ujungnya sehingga dapat dipergunakan untuk menempel pada permukaan yang keras. Filum ini terbagi atas lima kelas :
1.     Crinoidea (lili laut)
Dilihat sepintas makhluk ini mempunyai bentuk seperti tumbuhan. Hewan ini hidup secara melekat pada suatu objek. Bentuk tubuhnya simetris radial. Pada dasarnya :
a.      hewan yang simetri radial hidup secara melekat atau merayap seperti hydra.
b.     Hewan yang simetris bilateral dapat bergerak
c.  Tetapi bentuk simetris radial pada Crinoidea dalam evolusi berbeda dengan hydra, sebab nenk moyang Echinodermata adalah hewan simetris bilateral.

2. Bintang Laut 
Tubuhnya terdiri dari bagian tengah tengah yang berbentuk seperti piring dan limat tangan. Mulut terdapat pada bagian tengah. Bintang laut mampu bergerak dengan menggunakan kaki ambulakral tetapi gerakannya sangat lambat. Echinodermata tidak berguna langsung bagi manusia. Mangsanya adalah pelecypoda misalnya tiram.
3.       Bintang Ular Laut
Hewan ini mempunyai lengan panjang sebanyak lima atau kelipatan lima. Tangan dapat dipergunakan untuk bergerak. Hewan ini tidak mempunyai anus.
4.         Bulu Babi
Mempunyai kerangka yang berbentuk seperti bola dan tersusun dari kapur. Tidak mempunyai tangan-tangan dan pada kulit terdapat duri-duri dari kapur. Kaki ambulakral pendek terdapat diantara duri. Hewan ini dapat begerak pelan dengan menggunakan kaki ambulakral.
5.         Teripang

0 comments:

Post a Comment

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com