Hewan Bertulang Belakang ( Vertebrata ) - Vertebrata adalah hewan yang mempunyai tulang belakang. Tulang belakang adalah tulang yang beruas-ruas dan berderet dari leher sepanjang punggung sampai ekor. Sumsum tulang belakang yang terdapat dalam ruas-ruas tulang belakang dan otak merupakan susunan saraf pusat. Kelompok vertebrata pada umumnya masuk dalam Phylum Chordata, tetapi ada juga Phylum chordata yang masuk dalam invertebrata.
Berdasarkan penutup tubuh, alat gerak dan cara berkembang biak Vertebrata dibedakan menjadi lima kelompok, yaitu :
Pisces (Ikan)
Pisces merupakan hewan yang hidup di dalam air. Ada yang hidup di air tawar, air payau, dan ada juga yang hidup di air laut. Untuk memudahkan geraknya, tubuh ikan diselimuti oleh sisik yang berlendir. Ikan bergerak dengan menggunakan sirip. Sirip terdiri atas sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip belakang, dan sirip ekor. Selain itu, ikan juga mempunyai gurat sisi yang berfungsi untuk mengetahui tekanan air. Ikan bernapas dengan insang yang dilindungi oleh tutup insang yang
disebut operkulum. Karena jantung ikan hanya memiliki satu ventrikel sehingga berdarah dingin dan suhu tubuhnya dapat berubah-ubah tergantung pada suhu luarnya atau disebutpoikiloterm.
Pada umumnya ikan berkembang biak dengan bertelur dan pembuahannya terjadi di dalam air, di luar tubuh induknya. Pembuahan di luar tubuh induk disebut dengan pembuahan eksternal.
Dari semua jenis ikan yang ada sekarang, ikan (Pisces) dapat digolongkan menjadi 3 kelas yaitu, kelas Agnatha, kelas Condrichthyes, dan kelas Osteichthyes.
1. Kelas Agnatha / Cyclostomata
Agnatha berasal dari bahasa Yunani, yaitu “a” yang berarti tidak dan “gnathos” yang berarti rahang. Agnatha meliputi ikan-ikan yang tidak berahang, memiliki mulut bulat, yang berada di ujung anterior. Tanpa sirip, namun beberapa jenis Agnatha memiliki sirip ekor dan sirip punggung. Notokorda tetap ada selama hidup, secara tidak sempurna dan diselubungi kartilago. Agnatha hidup di air tawar atau air laut dan mendapatkan makanan dengan mengisap tubuh ikan lain dengan mulutnya.
Agnatha sudah memiliki alat indra berupa lubang hidung tunggal, dua mata, telinga dalam, dan organ perasa. Pada tahap larva, Agnatha memiliki gonad hermafrodit. Ketika dewasa menjadi kelenjar kelamin betina atau jantan, dan menjadi hewan berumah dua (diesius). Fertilisasi secara internal.
Contoh kelas Agnatha Myxine sp (ikan hantu, ikan hag), Petromyzon sp (lamprey, belut laut).
2. Kelas Chondrichthyes
Chondrichthyes berasal dari bahasa Yunani, yaitu “condros” yang berarti tulang rawan dan “ichthyes” yang berarti ikan. Semua jenis ikan yang termasuk dalam kelas Chondrichthyes memiliki tulang rawan, mulut dan lubang hidungnya ventral. Celah-celah pharyngeal yang terlihat dari luar berjumlah 5 atau lebih dan jantungnya hanya memiliki satu ventrikel.
Memiliki rahang, mulut di bagian ventral. Kulitnya tertutup sisik placoid (berasal dari kombinasi mesoderm dan ectoderm). Sirip dada dan sirip perut berpasangan, sedangkan sirip punggung, sirip ekor, dan sirip dubur tidak berpasangan.
Chondrichthyes tidak memiliki gelembung renang. Ikan hiu mempunyai ciri, celah insang di tepi tubuh, sedangkan ikan pari, celah insangnya di bagian bawah tubuh.Chondrichthyes memiliki anggota jantan dan betina. Fertilisasi dapat secara eksternal ataupun internal. Ada yang ovipar, ada pula yang ovovivipar.
Contoh kelas Chondrichthyes adalah ikan hiu hiu (Galeocerda sp.), Ikan Gergaji, Ikan Martil dan Ikan pari (Dasyatis sp.)
3. Kelas Osteichthyes
Osteichthyes berasal dari bahasa Yunani, yaitu “osteon” yang berati tulang dan “ichthyes” yang berarti ikan. Semua jenis ikan yang termasuk dalam kelas Osteichthyes memiliki sebagian tulang keras, mulut dan lubang hidungnya ventral, celah-celah pharyngeal tertutup (tidak terlihat dari luar) dan jantungnya hanya memiliki satu ventrikel. Osteichthyes melakukan reproduksi dengan cara fertilisasi eksternal. Telur dan sperma keluar dari tubuh kemudian terjadi pembuahan. Mulutnya memiliki rahang. Sisik bertipe ganoid, sikloid, atau stenoid, yang semuanya berasal dari mesodermal. Insang dilengkapi operculum (tutup insang).
Contoh kelas Osteichthyes adalah Ameiurus melas (ikan lele), Scomber scombrus(ikan tuna), Onchorhynchus sp (ikan salmon), Sardinops coerulea (ikan sarden), ikan bandeng dan ikan gurame.
Di dalam ekosistemnya, ikan berperan sangat besar. Bagi manusia, ikan memiliki nilai ekonomi tinggi, menjadi sumber makanan berkadar protein tinggi. Beberapa jenis ikan yang banyak dikonsumsi manusia dan bernilai ekonomi, di antaranya ikan emas, gurame, lele, kerapu, tongkol, sarden, tuna, dan bandeng. Banyak pula ikan bernilai ekonomi sebagai ikan hias dan peliharaan, misalnya ikan arwana, louhan, koi, dan diskus.
Amphibia (Amfibi)
Amphibia berasal dari kata “amphi” = dua, “bios” = hidup. Jadi, Amfibi berarti hewan yang hidup di dua alam. Ketika masa larva hidup di air tawar, setelah dewasa hidup di darat,. Amphibia, seperti pada ikan, adalah hewan poikiloterm. Artinya, suhu tubuhnya dapat beradaptasi dengan lingkungannya.
Amfibi adalah kelompok hewan yang melakukan pembuahannya secara eksternal dan internal. Bagi kelompok katak, telur yang telah dibuahi, dikeluarkan dan disimpan di dalam kantung penuh jeli. Telur ini dapat dibuahi saat jantan menaruh spermanya dekat betina. Bagi kelompok salamander, pembuahan berlangsung secara internal.
Tubuh ditutupi kulit yang selalu basah dan tidak bersisik. Sebagian besar Amfibimengalami metamorfosis, fase larva bernapas dengan insang dan hidup di air, setelah dewasa bernapas dengan paru-paru dan kulit, dan hidup di darat. Jantungnya beruang tiga, terdiri dua atrium (serambi) dan satu ventrikel (bilik).
Dalam materi biologi SMA akan dijelaskan beberapa ordo dari kelas Amfibi yaitu Ordo Caudata (Urodela), Ordo Salientia (Anura), dan Ordo Gymnophiona (Apoda).
1. Ordo Caudata (Urodela)
Caudata bentuknya seperti kadal, berekor, bernapas dengan paru-paru, sebagian ada yang bernapas dengan insang. Tubuhnya jelas terbagi dalam bagian kepala, badan, dan ekor. Kaki-kaki sama besar. Contoh: Megalobatrachus japonius (salamander raksasa).
2. Ordo Salientia (Anura)
Anura adalah bangsa katak, tidak berekor, pandai melompat. Hewan dewasa bernapas dengan paru-paru. Kepala dan tubuh hewan ini bersa-tu, tanpa leher. Kaki depannya pendek, kaki belakang besar dan kuat untuk melompat. Anura memiliki selaput renang pada jari-jari kaki. Mengalami metamorfosis, fertilisasi eksternal. Contoh Bufo terrestris (katak bangkong), Rana pipiens (katak hijau).
3. Ordo Gymnophiona (Apoda)
Hewan semacam cacing, tanpa kaki. Kulitnya lunak dan menghasilkan cairan yang merangsang. Antara mata dan hidung pada terdapat tentakel yang dapat ditonjolkan. Hewan ini mempunyai mata tanpa kelopak dan ekornya pendek. Hewan jantan memiliki organ kopulasi yang dapat ditonjolkan. Perkembang-biakannya secara ovipar atau ovovivipar. Hewan-hewan Anura banyak terdapat di daerah tropis. Contoh: Ichthyosis glutinosus.
Reptilia (Hewan Melata)
Nama Reptilia berasal dari bahasa Latin, “repere” yang berarti melata. Cara berjalannya secara merayap atau melata. Hewan ini tergolong berdarah dingin (poikiloterm) karena suhu tubuhnya tergantung pada suhu lingkungannya. Reptilia adalah hewan darat yang dapat hidup di air. Hewan ini bernapas dengan paru-paru. Kulit reptilia sangat keras, kering, dan bersisik. Kulit reptil yang keras disebabkan adanya zat kapur (zat kitin) seperti pada kura-kura. Hewan ini bergerak dengan menggunakan perut (melata), seperti ular dan ada juga yang menggunakan keempat kakinya, seperti buaya, komodo, biawak, kadal, dan penyu.
Jantung beruang empat, terdiri dua atrium (serambi) dan dua ventrikel (bilik). Sekat antara kedua bilik hampir sempurna. Ginjal bertipe metanefros. Fertilisasi pada Reptilia terjadi secara internal dan pembiakan bersifat ovipar atau ovovivipar. Jika pembiakannya ovipar, telur-telurnya memiliki cangkang yang keras. Namun, apabila pembiakannya ovovivipar telurnya mengandung banyak kuning telur, dan telur berkembang dalam saluran telur hewan betina Sebagian reptilia telah punah, misalnya Dinosaurus dan Pterydactyla (reptilia bersayap).
Dalam Materi Biologi SMA, Reptilia dibagi menjadi empat ordo, yaitu:
a. Ordo Ophidia (bangsa ular), contohnya ular pohon, ular piton (Phyton reticulates), dan ular sawah.
b. Ordo Crocodilia (bangsa buaya), contohnya buaya (Crocodylus sp) dan alligator (Alligator sp).
c. Ordo Lacertilia (bangsa kadal), contohnya kadal (Mabouya sp), komodo (Varanus komodoensis), bunglon (Chameleo chameleon), biawak, dan tokek (Hemidactylus turcicus).
d. Ordo Chelonia ( bangsa kura-kura), kura-kura air tawar (Chelydra serpentina) dan penyu (Chelonia myotas).
Aves ( Burung )
Dalam kehidupan sehari-hari, Aves kita kenal sebagai kelompok burung. Secara umum tubuhnya terdiri atas kepala, leher, badan, dan ekor. Ciri aves yang paling terlihat adalah adanya bulu yang menutupi seluruh tubuhnya. Bulu-bulu tersebut, selain untuk terbang, juga berfungsi untuk menghangatkan tubuhnya. Ada tiga jenis bulu yang dimiliki oleh burung, antara lain; plumae, yaitu bulu yang langsung menempel pada batang bulu;plumulae, yaitu cabang dari plumae; dan filoplumae, yaitu helaian bulu yang paling halus yang merupakan cabang dari plumulae. Bulu dan paruh burung terbuat dari keratin. Burung tidak memiliki gigi untuk mengunyah makanannya, tetapi memiliki tembolok.
Lengan depannya mengalami modifikasi sebagai sayap yang umumnya digunakan untuk terbang. Burung adalah hewan yang suhu tubuhnya tetap (homoioterm) yang artinya temperatur tubuhnya stabil di berbagai tempat yang temperaturnya berbeda atau temperatur lingkungan tidak memengaruhi temperatur tubuh. Hal ini berjaitan dengan jantungnya yang terdiri 4 ruang, dua atrium dan dua ventrikel, dengan sekat sempurna.
Burung bernapas dengan paru-paru. Selain itu, pernapasan burung dibantu oleh pundi-pundi udara (Saccus pneumaticus) ketika terbang. Burung berkembang biak dengan bertelur. Saluran pencernaannya sempurna, memiliki lambung kelenjar dan lambung berotot. Ginjalnya bertipe metanefros, tanpa kandung kemih. Pembuahan terjadi di dalam induk betinanya (internal). Setelah pembuahan terjadi, burung akan bertelur dan akan mengerami hingga menetas.
Aves terdiri dua subkelas, yaitu Archaeornithes dan Neornithes. Archaeornithesmerupakan burung purba dan saat ini telah punah. Pada paruhnya terdapat gigi-gigi, ekornya masih bertulang, serta sayapnya masih bercakar. Contoh Archaeornithes adalah Archaeopteryx sp. Sedangkan Neornithes merupakan kelompok burung sejati. Tulang metacarpalia bersatu membentuk carpometacarpus, jari kaki keduanya merupakan jari terpanjang, memiliki 13 vertebrae caudal atau kurang, tulang dada (sternum) dengan atau tanpa carina, dan ekornya berbulu serta berukuran pendek. Neornithes merupakan kelompok burung modern yang sering kita temukan saat ini. Kelompok ini terdiri atas berbagai ordo.
1. Ordo Struthioniformes
Contoh hewan Struthioniformes adalah Struthio camelus (burung unta) dan omnivora. Burung unta tergolong pemakan hewan dan tumbuhan tinggi dapat mencapai 2,5 m, merupakan pelari ulung, tidak dapat terbang.
2. Ordo Casuariiformes
Contoh Ordo Casuariiformes adalah Dromiceius sp (burung kasuari); tidak dapat terbang, sayap kecil, kepala dan leher tidak berbulu, tinggi mencapai 1,7 m, banyak terdapat di Australia dan Papua.
3. Ordo Apterygiformes
Apterygiformes adalah hewan sejenis burung kiwi, paruh panjang, lubang hidung di ujung paruh, sayap mereduksi, bulu-bulunya seperti rambut. Contoh Apteryx sp (kiwi).
4. Ordo Procellariiformes
Procellariiformes adalah hewan sejenis burung albatros dengan ciri-ciri: lubang hidung tubular, dalam hidung terdapat kelenjar, paruh berlapis beberapa papan, jari kaki vestigial/ mereduksi, hidup di lautan. Contoh Oceanodroma sp (albatros kecil).
5. Ordo Pelecaniformes
Ordo Pelecaniorfmes adalah hewan sejenis burung pelikan, burung ganet. Paruh besar, keempat jari dalam satu membran kulit, lubang hidung vestigial, hidup di laut tropis. Contoh: Pelecanus occidentalis (pelikan putih), Morus bassana (camar).
6. Ordo Ciconiiformes
Ordo Ciconiiformes adalah hewan sebangsa burung blekok, flamengo. Dengan ciri-ciri leher panjang, kaki panjang, hidup di sawah, berkelompok. Makanannya ikan dan hewan air lainnya. Contoh: Cosmerodius albus (blekok putih), Ardea herodias (blekok biru), Phoeniopterus rubber (flamengo).
7. Ordo Anseriformes
Ordo Anseriformes adalah golongan angsa, bebek, entok dengan ciri-ciri paruh lebar tertutup lapisan yang banyak mengandung organ sensori. Angsa mempunyai kaki pendek, jari dengan membran kulit, ekor pendek. Hewan muda berbulu seperti kapas. Contoh: Anas sp (bebek liar), Anser sp (entok), Cygnus sp (angsa).
8. Ordo Falconiformes
Falconiformes merupakan burung karnivor, paruh kuat sekali dengan kait di ujungnya, kaki dengan kuku-kuku tajam untuk menerkam mangsanya. Sayapnya kuat, mampu terbang dengan cepat dan melakukan manuver. Ordo Falconiformesmeliputi elang, garuda, burung pemakan bangkai. Contoh: Cathartes aura (kepala merah), Gymnogyps sp (burung kondor), Falcon sp (elang), Buteo borealis (ekor merah).
9. Ordo Galliformes
Ordo Galliformes meliputi burung berparuh pendek, pemakan padi-padian. Paruh pendek, kaki untuk berlari dan mengais. Contoh: Gallus varius (ayam hutan), Gallus gallus (ayam kampung), Pavo cristatus (merak), Melleagris gallopavo (kalkun).
10. Ordo Columbifomes
Ordo Columbifomes mempunyai ciri-ciri paruh pendek, ramping dengan kulit lunak (sera) pada pangkal paruhnya. Tembolok Columbifomes besar dan dapat memuntahkan isinya untuk memberi makan anaknya. Keberadaan Columbifomes tersebar di seluruh dunia. Contoh: Columba livia, Columba fasciata (merpati),Zenaidura macroura (perkutut).
11. Ordo Psittaciiformes
Ordo Psittaciiformes mempunyai ciri-ciri paruh pendek, kuat, bagian pinggir tajam dengan kait pada ujungnya. Suaranya keras, tempat hidup di hutan, dan pemakan buah-buahan. Contoh: burung kakatua, betet, burung makao.
12. Ordo Strigiformes
Ordo Strigiformus meliputi burung nocturnal, kepala besar, mata besar. Lubang telinganya besar, kadang-kadang mempunyai lembaran penutup. Makanannya burung kecil dan Arthropoda. Contoh: Tyto alba, Bubo sp (burung hantu).
Kelompok Aves dikenal melalui telurnya, telur ayam, itik, dan burung unta sangat dikenal oleh masyarakat sebagai bahan makanan sumber protein tinggi. Dalam ekosistem, burung memiliki peranan penting, misalnya burung predator.
Mammalia ( Hewan Menyusui )
Ciri utama mammalia adalah mempunyai kelenjar susu (glandula mammae) yang berguna untuk menyusui anaknya yang baru lahir. Tubuh mammalia umumnya ditutupi rambut, kulitnya dilengkapi dengan berbagai kelenjar, dan rahang umumnya dilengkapi dengan gigi. Gigi Mammalia bermacam-macam bentuknya mulai dari geraham, gigi taring, dan gigi seri. Jantungnya terdiri empat ruang (dua serambi, dua bilik) dengan sekat yang sempurna. Sebagian besar hidup di darat meskipun ada juga yang hidup di laut, seperti ikan paus dan lumba-lumba.
Mammalia memiliki volume otak yang lebih besar dibandingkan dengan hewan Vertebrata lainnya. Suhu badan Mammalia tetap atau tidak dipengaruhi oleh suhu lingkungan luarnya (homoioterm). Alat pernapasan Mammalia adalah paru-paru. Mammalia memiliki ginjal bertipe metanefros, memiliki dua ureter yang mengalirkan urin ke kandung kemih (vesica urinaria).
Mammalia umumnya berkembangbiak dengan beranak atau melahirkan (vivipar). Tetapi ada juga mammalia yang berteliur (ovipar).
Berikut adalah beberapa ordo dari kelas Mammalia antara lain sebagai berikut.
1. Monotremata
Ordo Monotremata merupakan satu-satunya Mammalia yang bertelur (ovipar). Contoh yang terkenal adalah Platypus sp. dari Australia, hidupnya di sungai. Sedangkan contoh dari Indonesia adalah nokdiak atau landak irian (Zaglossus bruijni).
2. Marsupialia
Ordo Marsupialia adalah kelompok hewan mammalia yang mempunyai kantung. Kantung (marsupium) ini umumnya dijumpai pada hewan betina di bagian ventral tubuh atau lipatan marsupial di sekeliling puting susu pada abdomen. Umumnya Marsupialia tidak memiliki plasenta, telurnya dibuahi secara internal, dan mulai berkembang dalam uterus. Selanjutnya anak-anaknya akan dilahirkan dalam keadaan prematur yang kemudian merambat ke kantung marsupium. Kantung tersebut merupakan tempat yang sangat dekat dengan puting susu induknya. Contoh hewan ini adalah kanguru yang hidup di Australia (Macropus sp.). Contoh lain dari marsupialia adalah Phalanger sp (kuskus), Phascolarctus sp (koala), Didelphia marsupialia(opossum).
3. Insectivora
Insektivora adalah mammalia pemakan (terutama) serangga, cacing, tunas, dan biji-bijian. Insektivora memiliki mata tertutup, telapak kaki depan lebar dengan cakar-cakar besar. Contoh: Scalopus sp, Scapanus sp, Echinosorex albus, Dan tikus cucurut (Suncus marinus).
4. Chiroptera
Ordo Chiroptera merupakan kelompok Mammalia yang dapat terbang. Contoh dari ordo ini adalah kalong (Pteropus vampyrus), cecudu pisang (Macroglossus maximus), kelelawar coklat (Myotis spp.) dan kelelawar ekor bebas (Tadarida spp.)
5. Rodentia
Ordo rodentia merupakan jenis mammalia pengerat. Contoh: Sciurus sp (tupai pohon), Marmota sp (marmut), Rattus sp (tikus), Mus musculus (mencit), Erethyson sp (landak).
6. Carnivora
Ordo Carnivora merupakan mammalia pemakan daging. Kelompok ini terdiri atas hewan-hewan yang berukuran kecil sampai besar. Jari kaki mereka umumnya 5 atau paling sedikit 4 yang semuanya bercakar. Carnivora memiliki gigi taring. Contohnya adalah anjing peliharaan (Canis sp.), beruang madu (Helarcos malayanus), harimau (Felis tigris), Felis catus (tikus rumah), Zalophus sp (singa laut) dan Eumetopias jubata (anjing laut).
7. Proboscidae
Proboscidea meliputi semua jenis gajah. Contoh: Elephas maximus (gajah di India dan Indonesia), Loxodonta africana (gajah Afrika).
8. Primata
Ordo Primata merupakan mammalia yang matanya stereoskopik menghadap ke depan. Contoh yang mudah kita temui di Indonesia adalah kera ekor panjang (Macaca fascicularis) dan orang utan (Pongo pygmeus).